Rabu, 04 Maret 2009

Pak Nasir, Sosok Bersahaja dan Motivator



Almarhum saat melepas lelah di Sekretariat Komsan STAIN Pontianak.

Kubu Raya, BERKAT.
Kepergian M. Nasir banyak menyisakan kenangan bagi masyarakat Kecamatan Batu Ampar, terlebih banyak pihak mengakui bahwa beliau merupakan sosok yang begitu peduli dengan dunia pendidikan dan motivator para pemuda di Kecamatan Batu Ampar. Sebab, dari sepak terjangnya, banyak lembaga pendidikan disana yang sudah memiliki nama dan dikenal masyarakat.
"Sosok yang bersahaja, sederhana tapi beliau sangat konsen di dunia pendidikan. Banyak sekolah yang sudah dibesarkan beliau," kata salah seorang murid Pak Nasir, yang juga Ketua Komisi D DPRD Kubu Raya, Mustafa MS, S. Ag saat dihubungi via telepon, kemarin.
Mustafa yang saat kejadian sedang berada di Desa Padang Tikar beserta keluarga besar M. Nasir disana sangat terkejut mendengar kabar mendadak itu. "Kami menunggu jenazah beliau disini," tuturnya.
Ia menceritakan, Pak Nasir lah orang yang memiliki peran terbesar untuk mendorong putra daerah Batu Ampar agar memiliki motivasi untuk mengenyam pendidikan tinggi. "Pada saat saya sekolah dasar, Tsanawiyah hingga Aliyah, beliau juga yang mendorong saya untuk kuliah. Beliau turut membentuk kepribadian saya hingga saya mengajar lagi ke Madrasah Aliyah Darul Huda, dimana tempat beliau mengajar saya dahulu," tutur Mustafa.
Tidak sampai disitu, ketika Mustafa mulai mengarungi dunia politik, lagi-lagi dorongan Pak Nasir yang membakar semangat Mustafa untuk berjuang membangun daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya, Drs. Damhuri merasa kehilangan atas meninggalnya salah seorang garda terdepan dunia pendidikan di Kubu Raya itu. "Pengabdian beliau sudah tidak diragukan lagi," aku Damhuri.
Ia berharap, kepada pihak keluarga yang ditinggalkan memiliki ketabahan. "Semoga ada hikmah yang bisa diambil dibalik kejadian ini," kata Damhuri yang langsung menuju ke Rasau Jaya begitu mendengar kabar kejadian tersebut. (adi/bersambung)

Kepsek Teladan Hembuskan Nafas Terakhir Saat Bertugas

Si Atang (Jaket Biru) memegang jenazah ayahnya saat membawa almarhum pulang ke Padang Tikar menggunakan speed boat 200PK. FOTO: NURHADI

Kubu Raya, BERKAT.
Tiba-tiba, begitulah kejadiannya, Muhammad Nasir bin Abdul Kadir, Kepala SMPN 03 Batu Ampar meninggal dalam tugas saat menghadiri Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk wilayah 3 meliputi Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Teluk Pakedai, Rasau Jaya dan Terentang, di SMPN 01 Rasau Jaya, Rabu (4/3) kemarin.
Kejadian yang begitu cepat itu, sontak saja membuat seluruh peserta MKSS terkejut. Menurut saksi mata, Drs. Slamet Riyadi, M. Pd yang juga Kepala SMPN 1 Rasau Jaya, sekaligus Ketua MKSS wilayah 3, menjelaskan kronologis peristiwa yang mengharukan tersebut. Untuk menghadiri rapat tersebut, beliau datang paling pertama, sambil menunggu yang lain datang, Pak Nasir menyempatkan waktu berkeliling SMPN 1 Rasau Jaya sambil melihat-lihat. "Kemudian kita, pukul sembilan kita mulai rapat. Dalam mengikuti rapat beliau sangat aktif," kata Slamet, kepada koran ini sebelum jenazah M. Nasir dibawa ke Batu Ampar.
Slamet menambahkan, pada saat rapat berlangsung, Pak Nasir tiba-tiba berjalan ke depan ruangan dan hendak menelpon. "Tiba-tiba beliau jatuh tersungkur dan kepalanya membentur lantai. Melihat beliau jatuh, kami langsung mengendorkan ikat pinggangnya agar mudah bernafas, sekalian melepas alas kaki termasuk kaos kaki yang digunakannya," jelasnya.
Setelah itu, Slamet dan rekan-rekan kepala sekolah yang lain berinisiatif memanggil perawat yang ada di Puskesmas Rasau Jaya untuk segera melakukan tensi darah. Ketika diperiksa, tensi beliau mencapai 214/103. Saat itu, nafas beliau bernafas sudah terengah-engah hingga mengeluarkan buih dari mulutnya.
Setelah itu, ada empat orang peserta rapat langsung membawa beliau ke Puskesmas Rasau Jaya, sesampainya di sana Pak Nasir secara medis dinyatakan tidak bisa tertolong lagi. Menurutnya, meski dari SMPN 1 Rasau Jaya ke Puskesmas tidak terlalu jauh, Pak Nasir diperkirakan meninggal dalam perjalanan.
Begitu Pak Nasir dibawa ke Puskesmas, Slamet langsung memimpin rapat kembali dan segera diselesaikan, kemudian semua peserta langsung menuju Puskesmas.
Kabar tersebutpun langsugn diberitahukan kepada sanak keluarga, tak berapa lama, menantu Pak Nasir yang berdomisili di Rasau Jaya langsung mendatangi Puskesmas. Begitu pula dengan salah seorang putranya yang sedang melaksanakan tugas PPL dari Kampus langsung menuju ke Puskesmas. Tidak berapa lama, sekitar pukul 14.20 WIB, jenazah Pak Nasir langsung dibawa ke Padang Tikar dengan menggunakan speed boat 200 PK. Di sana, pihak keluarga sudah mempersiapkan segalanya. Bahkan, para keluarga sudah mengikhlaskan kepergian, ayahanda, mertua dan kakek mereka tercinta. "Rencananya beliau dikebumikan besok pagi (hari ini, red). Bapak memang menderita penyakit darah tinggi," kata Abdul Hayyi, salah seorang putra Pak Nasir yang sering menemani ayahnya periksa ke dokter. (adi)


'Selamat jalan Pak Nasir, semoga engkau diterima disisi-Nya'


Salam hangat dari Keluarga Besar Komunitas Santri STAIN Pontianak